Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan digital fashion adalah terobosan baru yang mewadahi industri kreatif untuk memperluas pasar. Digital fashion memanfaatkan teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR) experience, NFT, dan metaverse.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
“Digital fashion menjadi bentuk karya kreatif dan inovasi yang dipertemukan dengan teknologi blockchain. Harapannya bisa melindungi hak cipta dan memberikan royalti yang berkesinambungan kepada para kreator,” ujar Angela melalui keterangan tertulis seperti dikutip Minggu, 11 Desember 2022.
Perkembangan digital fashion dimulai dengan perhelatan Bali Digital Fashion Week 2022 yang berlangung pada 10 hingga 16 Desember 2022. Angela menyebut acara ini merupakan ruang kampanye untuk menyuarakan potensi digital fashion dan dampaknya bagi lingkungan.
Angela melihat pemasaran produk kreatif melalui metaverse memiliki potensi besar pada masa mendatang. Mengutip data Bloomberg, Angela mengatakan metaverse akan menjadi masa depan Internet dengan nilai yang ditaksir mencapai US$ 800 miliar pada 2024. Apalagi pada 2026, 25 persen dari populasi dunia diperkirakan bakal menghabiskan waktu di metaverse paling tidak satu jam sehari.
“Kita bahkan bisa mengenalkan batik kepada dunia melalui desain skin di game dan lain sebagainya,” ujar Angela.
Lebih jauh, Angela berujar digital fashion hadir sebagai solusi penanganan limbah produk tekstil. Terlebih limbah tekstil industri di Indonesia sudah mencapai 2,3 ton atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga pada 2021. Sementara itu, hanya 0,3 juta ton limbah tekstil yang dapat terdaur ulang.
Dia pun berharap digital fashion mampu mengurangi sampah yang dihasilkan industri pada tahap produksi. “Caranya? Dengan mengurangi konsumsi air, zat kimia, dan penggunaan bahan baku kain secara total,” kata Angela.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Akan tetapi di, Angela melanjutkan, pengembangan teknologi digital fashion masih menghadapi sejumlah tantangan. Terutama, dari sisi pendanaan dan sumber daya manusia atau SDM. Karena itu, dia berharap semua pemangku kepentingan bekerja sama meningkatkan jumlah talenta di bidang digital.
“Selain itu juga meningkatkan pemahaman tentang manfaat industri fashion Tanah Air dari sisi ekonomi maupun lingkungan kepada seluruh stakeholders,” kata Angela Tanoesoedibjo.